Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Makkah.  Sesuai dengan namanya, Jabal berarti sebuah bukit atau gunung, sementara  Rahmah adalah kasih sayang.  Sesuai namanya, bukit ini diyakini sebagai pertemuan antara Nabi  Adam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan dari Syurga  oleh Allah SWT.

Selama bertahun-tahun Nabi Adam dan Siti Hawa  setelah melakukan kesalahan memakan buah khuldi yang terlarang  diturunkan oleh Allah ke dunia. Berdasarkan kajian para Ulama, dilasir  dari ‘Haji dari Masa ke Masa’, kemungkinan Nabi Adam diturunkan di  negeri India, sedangkan Hawa diturunkan di Irak. 

Setelah keduanya  bertaubat untuk memohon ampun, akhirnya atas ijin Allah SWT mereka  dipertemukan di Puncak Bukit Jabal Rahmah ini. Setelah pertemuan  tersebut, Nabi Adam dan Hawa melanjutkan hidup mereka dan melahirkan  anak-anak keturunannya sampai sekarang.

Gambaran Jabal Rahmah

Jabal Rahmah sendiri  merupakan  bukit batu. Tingginya hanya sekitar 70 meter dan bisa dinaiki  melewati batu-batuan terjal. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga  sampai ke monumen Adam dan Hawa biasanya menghabiskan waktu sekitar 15  menit saja.

Di Puncak Jabal Rahmah, saat ini dibangun sebuah  monumen dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan  tingginya delapan meter. Menuju puncak bukit ini, dibangun  infrastruktur yang memadai sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk  mencapainya. Infrasktruktur ini berupa jalanan berbentuk tangga dengan  168 anak tangga menuju puncak Jabal Rahmah.

Jabal Rahmah juga  merupakan tempat wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, tatkala  melakukan wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam Al Quran surah Al Maidah  ayat 3, “…Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk  (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan  takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan kepadamu  nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

Meski  Ulama Saudi sendiri sudah menegaskan berziarah ke Jabal Rahmah bukanlah  hal yang disunnahkan apalagi diwajibkan, nyatanya banyak peziarah termasuk dari Indonesia  berdatangan dan berdoa menengadahkan tangan disana saat wukuf 9 Dzulhijjah.

Selain  itu, tempat ini juga digunakan untuk bermunajat dan berdo’a, serta  sebagai tempat wisata sejarah dan keislaman. Di sini juga terdapat  pedagang suvenir berbagai barang, mulai batu cincin, peci, tasbih,  sorban dan pernak-pernik lain. Umumnya para pedagang ini adalah para  pendatang yang berasal dari Afrika.

Di lokasi Jabal Rahmah ini  juga terdapat unta bagi para wisatawan yang ingin mencoba menaiki unta.  Para pemilik unta akan mendatangi para wisatawan untuk menawarkan unta  mereka sambil befoto. Tarif menaiki unta ini antara SAR (Saudi Arabia Riyal) 5 sampai SAR  10,-.